TANAMAN BERKAYU
Tanaman berkayu adalah tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut dengan ciri-ciri berumur beberapa tahun, memiliki batang di atas tanah dan hidup bertahun-tahun, serta mengalami pertumbuhan sekunder (diameter batang membesar). Tanaman berkayu atau pohon dapat tumbuh mencapai ± 7 m dan biasanya (tidak selalu) memiliki batang tunggal.
Pada Website ini akan dijabarkan mengenai jenis tumbuhan berkayu beserta kegunaannya yang menjadi obyek wisata di Kawasan DAS Tasikmadu-Tunjungsekar.
Pada Website ini akan dijabarkan mengenai jenis tumbuhan berkayu beserta kegunaannya yang menjadi obyek wisata di Kawasan DAS Tasikmadu-Tunjungsekar.
Mangga (Mangifera Indica)
Pohon tegak banyak percabangannya. Tinggi pohon mencapai ± 45 m, diameter cabang-cabangnya 60-120 cm. Pepagan berwarna coklat keabuan. Daun berbentuk bundar telur sampai lanset, panjang tangkai daun ± 10 cm. Duduk daun melingkar seperti spiral. Perbungaan terdapat di ujung cabang, malai, warna kuning kehijauan. Bentuk buah bulat agak memanjang dengan salah satu sisinya agak melengkung ke dalam. Lengkungan, ukuran dan warna buah sangat bervariasi antara hijau kekuningan sampai mendekati merah. Demikian juga warna daging buahnya dan rasanya (manis, asam). Permukaan biji kasar seperti ada serabut halus, warna putih kecoklatan.
Kayu Mangga digunakan sebagai bahan bangunan. Selain itu, berfungsi pula sebagai arang atau media pembiakan jamur. Mangga biasa dibudidayakan untuk diambil buahnya. Buah yang ranum enak dimakan segar, demikian pula buah yang mentah dapat dibuat manisan. Pohon Mangga merupakan salah satu jenis tumbuhan buah yang dapt ditanam untuk memulihkan kembali areal-areal kritis. Warna hijau muda diperoleh dari kain dicelup dahulu dalam larutan tom, kain menjadi berwarna biru kemudian dicelupkan lagi dalam larutan yang terdiri atas pepagan mangga dan daun dandang gula.
Kayu Mangga digunakan sebagai bahan bangunan. Selain itu, berfungsi pula sebagai arang atau media pembiakan jamur. Mangga biasa dibudidayakan untuk diambil buahnya. Buah yang ranum enak dimakan segar, demikian pula buah yang mentah dapat dibuat manisan. Pohon Mangga merupakan salah satu jenis tumbuhan buah yang dapt ditanam untuk memulihkan kembali areal-areal kritis. Warna hijau muda diperoleh dari kain dicelup dahulu dalam larutan tom, kain menjadi berwarna biru kemudian dicelupkan lagi dalam larutan yang terdiri atas pepagan mangga dan daun dandang gula.
Pisang (Musa parasidica)
Pisang merupakan tumbuhan terna raksasa, batang merupakan batang semu, permukaan batang terihat bekas pelepah daun. tumbuhan ini tidak bercabang, batangnya basah dan tidak mengandung lignin. pelepah daun pada tumbuhan ini menyelubungi batang. Daun pisang memiliki bentuk daun yang memanjang, yaitu bentuk memanjang namun juga agak lebar dibanding dengan bentuk lanset.. Buah merupakan hasil utama pisang, yang dapat dimakan langsung atau dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan. Seringkali pisang juga diproses untuk tepung, keripik, bir, cuka. Bunga jantan beberapa kultivar sering digunakan sebagai sayuran. Daunnya sering dipakai sebagai pembungkus makanan. Serat yang diperoleh dari pelepah daun digunakan untuk membuat baju, sandal, tas.
Kelapa (Cocos Nucifera)
Kelapa yang berasal dari pesisir Samudera Hindia ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dari permukaan laut. Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang dan beruas-ruas. Daun merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip,daun bertoreh sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Kayu dari batangnya, yang disebut kayu glugu, dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah. Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara.
Jambu Biji (Psidium Guajava)
Tumbuhan ini berbentuk pohon, batang jelas terlihat, berkayu, silindris, permukaanya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang berwarna coklat muda, percabangan dikotom. Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Daun jambu biji memiliki tulang daun yang menyirip (penninervis). Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.
Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue.
Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue.
Kapuk Randu (Ceiba Pentandra)
Batang seperti tiang lurus berduri. Daun sedikit berwarna hijau. Bunga berwarna buram, berbau harum dan indah. Biji mengandung minyak dan bulu biji seperti sutera yang dinamai dengan kapuk. Biji berwarna hijau ketika masih muda dan kulit berwarna coklat setelah randu tua.
Biji kapuk ini mampu menghasilkan minyak goreng yang lebih baik dari minyak kelapa sawit yang tidak mengandung kolesterol, tidak berbau dan mengandung omega 3, 6, dan 9. Namun karena kandungan asam lemaknya tinggi, minyak kapuk ini gampang tengik, sehingga kurang direkomendasikan menjadi minyak makanan. Minyak kapuk ini juga bagus dijadikan bahan bakar alternatif.
Biji kapuk ini mampu menghasilkan minyak goreng yang lebih baik dari minyak kelapa sawit yang tidak mengandung kolesterol, tidak berbau dan mengandung omega 3, 6, dan 9. Namun karena kandungan asam lemaknya tinggi, minyak kapuk ini gampang tengik, sehingga kurang direkomendasikan menjadi minyak makanan. Minyak kapuk ini juga bagus dijadikan bahan bakar alternatif.
Lamtoro atau Petai Cina (Leucaena Lucocephala)
Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut.
Petai cina (Leucaena glauca, Benth) merupakan salah satu tanaman yang sudah dikenal masyarakat sebagai obat bengkak. Pemanfaatannya dengan cara dikunyah kunyah atau diremas-remas, kemudian ditempelkan pada bagian yang bengkak. Selain itu, masyarakat juga menggunakan petai cina sebagai bahan makanan, lauk-pauk atau makanan ternak.
Petai cina (Leucaena glauca, Benth) merupakan salah satu tanaman yang sudah dikenal masyarakat sebagai obat bengkak. Pemanfaatannya dengan cara dikunyah kunyah atau diremas-remas, kemudian ditempelkan pada bagian yang bengkak. Selain itu, masyarakat juga menggunakan petai cina sebagai bahan makanan, lauk-pauk atau makanan ternak.
Kersen atau Talok (Muntingia Calabura)
Perdu atau pohon dengan tinggi sampai 12 m, meski umumnya hanya sekitar 3-6 m saja. Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar. Daun-daun terletak mendatar, berseling helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya bergerigi dan berujung runcing, sisi bawah berambut kelabu rapat; bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing bentuk benang. Bunga kersen, muncul di antara dedaunan. Bunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan berbilangan 5. Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima.
Pohon kersen khususnya berguna sebagai pohon peneduh di pinggir jalan. Pohon kecil ini awalnya sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, selokan, atau muncul di tengah retakan tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan cepat –biasanya dibiarkan saja– membesar sebagai pohon naungan. Sebab itulah pohon kersen acapkali ditemukan di wilayah perkotaan yang ramai dan padat, di tepi trotoar dan lahan parkir, di tepi sungai yang tidak terurus atau di tempat-tempat yang biasa kering berkepanjangan.
Pohon kersen khususnya berguna sebagai pohon peneduh di pinggir jalan. Pohon kecil ini awalnya sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, selokan, atau muncul di tengah retakan tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan cepat –biasanya dibiarkan saja– membesar sebagai pohon naungan. Sebab itulah pohon kersen acapkali ditemukan di wilayah perkotaan yang ramai dan padat, di tepi trotoar dan lahan parkir, di tepi sungai yang tidak terurus atau di tempat-tempat yang biasa kering berkepanjangan.
Waru (Hibiscus Tiliaceus)
Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.
Daun berkhasiat antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.
Daun berkhasiat antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.