TUMBUHAN PERDU
Tanaman perdu atau tanaman semak belukar adalah tanaman berkayu yang tingginya tidak lebih dari 7 meter pada lokasi tertentu dan biasanya memiliki beberapa batang. Ciri-ciri dari tanaman perdu ialah: kecil, semak rendah, umumnya berukuran kurang dari 2 meter.
Pada Website ini akan dijabarkan mengenai jenis tumbuhan perdu beserta kegunaannya yang menjadi obyek wisata di Kawasan DAS Tasikmadu-Tunjungsekar.
Pada Website ini akan dijabarkan mengenai jenis tumbuhan perdu beserta kegunaannya yang menjadi obyek wisata di Kawasan DAS Tasikmadu-Tunjungsekar.
KI KOREJAT / KI TOLOD (Laurentia longiflora)
Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau berjumlah tunggal, permukaan kasar, ujung runcing. Bunganya bermahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain: senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan isotomin. Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi, analgesik dan hemostatik.
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain: senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan isotomin. Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi, analgesik dan hemostatik.
Babadotan (Ageratum Conyzoides)
Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Bandotan dapat diperbanyak dengan biji.
Tanaman ini rasanya sedikit pahit, pedas, dan sifatnya netral. Bandotan berkhasiat stimulan, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik, menghilangkan pembengkakan, menghentikan perdarahan (hemostatis), peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), dan pelumuh kentut (kaiminatit).
Tanaman ini rasanya sedikit pahit, pedas, dan sifatnya netral. Bandotan berkhasiat stimulan, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik, menghilangkan pembengkakan, menghentikan perdarahan (hemostatis), peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), dan pelumuh kentut (kaiminatit).
Suplir (Adiantum Sp)
Genus Adiantum memiliki penampilan yang jelas berbeda dari jenis paku-pakuan lain. Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium. Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa. Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma. Adiantum Sp hidup di tanah, hampir semua paku-pakuan adalah herba atau agak berkayu. Letak akar tumbuhan paku bermacam-macam, pada Adiantum Sp akarnya serabut, tumbuh dari rizoma yang pakalnya rimpang, tegak dan berwarna coklat. Semua batang paku-pakuan kerap berupa rimpang karena umumnya arah tumbuhnya menjalau atau memanjat, bentuk batangnya bulat panjang, permukaan batangya halus, ukuraya berdiameter 1 mm, warna coklat dan percabangan monopodial.
Paku Kenying (Asplenium Scandicium)
Tanaman bias secara epifit, tetapi juga dapat tumbuh di batu-batuan atau tanah liat yang keras. Tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian mencapai antara 1.000-2.200 m dpl, terutama di tempat-tempat yang terlindung dan agak basah atau lembab. Tanaman memiliki ciri-ciri morfologi Akar rizoma yang pendek, kebanyakan batang merunduk, terdapat tangkai majemuk yang sederhana, tulang daun yang menyebar, tulang daunnya bebas, dari ujung akan menyatu membentuk suatu submarginal tulang daun. Sori memanjang sepanjang tulang daun, dangkal (superficial), indusial yang sama panjang, spora bilateral dengan perispora.
Ajeran (Bidens Spilosa)
Tumbuhan yang berkembang biak dengan biji ini memiliki nama ilmiah Bidens spilosa L. Anggota family Compositae ini juga dikenal dengan nama ketulan, hareuga, atau kerok batok. Ajeran tumbuh liar, menyukai tempat terbuka, agak terlindung, dan ditanah yang agak lembab. Tempat tumbuhanya dari datan rendaj hingga dataran tinggi dengan ketinggian 1250 m dpl. Tumbuhan ini juga merupakan penganggu tanaman musiman dan tahunan. Bagian ajeran yang digunakan sebagai bahan obat adalah daun, batang,dan akar. Ajeran mengandung bidentin, misnyak atsiri, lilin, dan lemak. Sifat dan khasiat herba ajeran berkhasiat sebagai antiradang, menghilangkan sumbatan pada pembuluh darah, dan melancarkan aliran darah.
Calincing (Oxallis Barrelieri)
Oxallis barrelieri berupa semak tegak berkayu dengan tinggi ± 80 cm, batangnya berbentuk silindris, permukaannya halus, berwarna hijau agak kecoklatan. Oxallis barrelieri memiliki bunga majemuk dengan tangkai malai yang panjang ( ± 4cm) yang tumbuh di ketiak daun; bunga berbentuk terompet, kelopak bunga berjumlah 5 helai berwarna hijau.
Tapak Liman (Elephantopus Scaber)
Tapak Liman adalah herba menahun yang tumbuh liar dan sudah familier di kalangan masyarakat. Elephantopus scaber merupakan herba tegak yang berasal dari Amerika tropis yang sekarang banyak dijumpai di daerah Asia. batangnya yang berbentuk silindris tumbuh tegak ke atas, hingga tinggi batang bisa mencapai ± 130 cm dan Bunga Elephantopus scaber berupa bunga majemuk yang terkumpul dalam bongkol yang terlindung oleh 3 buah daun pelindung, yang membentuk bentukan seperti cawan segi tiga. Pada tumbuhan yang masih muda berupa daun tunggal tersusun roset,; berwana hijau tua agak kebiruan; ukuran panjang daun ± 35 cm dan lebar ± 7 cm; tepi daun berlekuk. Pada tumbuhan yang batangnya sudah tumbuh tinggi, memiliki daun dengan ukuran lebih kecil yaitu panjang± 4 cm dan lebar ± 2 cm , tepi daun hampir rata .dengan jarak antar daun yang lebih panjang.
Putri Malu (Mimosa Pudica)
Tumbuhan Putri Malu atau si kejut, rebah bangun, Biasa terdapat dan tumbuh di pinggir jalan, pekarangan rumah yang banyak rumputnya, tanah lapang. cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang berbentuk bulat, berbulu dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau terkadang ada yang warna kemerah-merahan. Bila daun disentuh akan menutup (sensitif plant). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.
Manfaat putri malu adalah sebagai obat alami susah tidur (insomnia), radang saluran nafas (bronchitis), panas tinggi pada anak-anak, herpes (radang kulit karena virus), cacingan (ascariasis), rheumatik.
Manfaat putri malu adalah sebagai obat alami susah tidur (insomnia), radang saluran nafas (bronchitis), panas tinggi pada anak-anak, herpes (radang kulit karena virus), cacingan (ascariasis), rheumatik.
Temu Wiyang atau Jonge (Emilia sonchifolia)
Herba dengan tinggi ± 40 cm. Batang bulat, bercabang, tegak, ungu keputih-putihan. Daun tunggal dengan ujung runcing, tepi bergerigi, pangkal tumpul dan penulangan menyirip. Bunga majemuk berbentuk corong dengan mahkota berjumlah 5, berwarna ungu kemeraahan. Buahnya keras berbentuk jarum, panjang ± 3 mm. Akar tunggang.
Manfaat tanaman ini daunnya dikunyah dan dimakan secara teratur untuk mengurangi pendarahan pada wanita setelah melahirkan dan menyembuhkan radang perut. Selain itu daunnya berkhasiat sebagai peluruh air seni, obat sariawan, batuk dan obat demam dan akarnya berkhasiat sebagai obat mencret.
Manfaat tanaman ini daunnya dikunyah dan dimakan secara teratur untuk mengurangi pendarahan pada wanita setelah melahirkan dan menyembuhkan radang perut. Selain itu daunnya berkhasiat sebagai peluruh air seni, obat sariawan, batuk dan obat demam dan akarnya berkhasiat sebagai obat mencret.
Talas (Colocasia esculenta)
Herba dengan umbi batang yang disebut bonggol yang tumbuh di bawah tanah. tingginya 0,4-1,5 m.Daun-daun 2-5 helai; dengan tangkai berwarna hijau, bergaris-garis tua, atau keunguan, 23-150 cm, pangkalnya berbentuk pelepah; helaian daun 6-60 × 7-53 cm, bundar telur, jorong, atau lonjong, dengan ujung meruncing, kadang-kadang keunguan di sekitar menancapnya tangkai, sisi bawahnya berlilin, taju pangkalnya membulat. Perbungaan dalam tongkol di ketiak, bertangkai 15-60 cm. Seludang bunga 10-30 cm, dalam dua bagian, yang atas lebih panjang, kuning oranye dan rontok. Tongkol dengan warna mentega pada bagian jantannya. Buah buni berwarna hijau, lk. 0,5 cm. Biji bentuk gelendong, beralur membujur.
Talas terutama ditanam untuk umbinya, yang merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting. Namun umbi ini mengandung getah yang gatal, yang berbeda-beda ketajamannya menurut jenisnya, sehingga harus dimasak terlebih dulu sebelum dapat dikonsumsi. Umbi talas dapat diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang, digoreng, atau diolah menjadi tepung, bubur, dan kue-kue.
Talas terutama ditanam untuk umbinya, yang merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting. Namun umbi ini mengandung getah yang gatal, yang berbeda-beda ketajamannya menurut jenisnya, sehingga harus dimasak terlebih dulu sebelum dapat dikonsumsi. Umbi talas dapat diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang, digoreng, atau diolah menjadi tepung, bubur, dan kue-kue.
Awar-awar (Ficus Septicum)
Pohon atau semak tinggi, tegak 1-5 meter. Batang pokok bengkok bengkok, lunak, ranting bulat silindris, berongga, gundul, bergetah bening. Daun duduk daun berseling atau berhadapan, bertangkai 2,53 cm. Helaian berbentuk bulat telur atau elips, dengan pangkal membulat, ujung menyempit cukup tumpul dari atas hijau tua mengkilat, dengan banyak bintik-bintik yang pucat, dari bawah hijau muda, sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan 6-12 tulang daun samping; kedua belah sisi tulang daun menyolok karena warnanya yang pucat. Bunga majemuk susunan periuk berpasangan, bertangkai pendek, pada pangkaInya dengan 3 daun pelindung, hijau muda atau hijau abu-abu, diameter lebih kurang 1,5 cm, pada beberapa tanaman ada bunga jantan dan bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk, berdaging , hijau-hijau abu-abu, diameter 1,5 - 2 cm. Waktu berbunga Januari - Desember. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa dan Madura; tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1200 m dpl, banyak ditemukan di tepi jalan, semak belukar dan hutan terbuka.
Daun Ficus septica dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan Escherichia coli secara in vitro, hasil pengujian bioautografi dilaporkan bahwa 4 g ekstrak daun awar awar yang larut dalam Metanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Daun Ficus septica dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan Escherichia coli secara in vitro, hasil pengujian bioautografi dilaporkan bahwa 4 g ekstrak daun awar awar yang larut dalam Metanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Boroco atau Bayam Ekor Belanda (Celosia Argentea)
Boroco merupakan tumbuhan liar yang mungkin jarang sekali ada yang mengenalnya. Boroco adalah tanaman yang biasa tumbuh liar di pinggir jalan ini sebenarnya bermanfaat bagi pengobatan herbal. Boroco, biasa tumbuh tegak dengan mencapai tinggi 30 - 100 cm. Tumbuhan boroco tumbuh secara liar di pinggir-pinggir jalan, tepi selokan, dan tanah lapang yang terlantar. Boroco (Celosia argentea Linn.) memiliki ciri utama batangnya berbentuk bulat dengan alur kasar memanjang, bercabang banyak, batang ini biasa bewarna hijau atau merah. Daunnya berbentuk bulat telur memanjang, ada yang wama hijau dan ada yang warna merah, ujung lancip, pinggir bergerigi halus hampir rata.
Sidaguri (Sida Rhombifolia)
Sidaguri merupakan tumbuhan perdu liar yang tumbuh tegak bercabang. Tinggi tumbuhan mencapai 1 sampai 2 meter di daerah tropis berketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tumbuh subur dengan sinar matahari yang cukup. Perkembangbiakan tanaman ini bisa dilakukan dengn biji maupun dengan stek batang. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah bentuk daunnya yang bulat telur memanjang dan tepinya bergerigi. Panjang daunnya 1 sampai 4 centimeter dengan lebar 1 sampai 2 centimeter. Bunganya tunggal berwarna kuning. Bunganya mekar di siang hari dan hanya bertahan tiga jam saja. Sedangkan buahnya berupa kendaga.
Obat tradisional dari sidaguri ini memang bisa digunakan secara sendiri, atau satu jenis, maupun racikan yang dicampur dengan bahan lainnya. Salah satu campuran yang sangat baik bagi pengobatan asam urat adalah dengan mencampur racikan bersama mahkota dewa.
Obat tradisional dari sidaguri ini memang bisa digunakan secara sendiri, atau satu jenis, maupun racikan yang dicampur dengan bahan lainnya. Salah satu campuran yang sangat baik bagi pengobatan asam urat adalah dengan mencampur racikan bersama mahkota dewa.
Pegagan atau Antanan (Centella Asiatica)
Tanaman liar yang dapat ditemukan dikebun sebagai huma, sisi jalan, pematang sawah. Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air.
Manfaat pegagan yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat, meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di RSU Dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.
Manfaat pegagan yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat, meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di RSU Dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.
Suruhan (Peperomia Pellucida)
Tanaman herba yang berasal dari Amerika tropis ini mempunyai akar dengan serabut halus. Batangnya berukuran 20-40 cm, berair, bercabang, bulat, tebalnya sekitar 5 mm, warnanya hijau pucat. Daunnya tunggal letak berseling, bentuk bundar telur melebar dengan ujung meruncing, pangkalnya membentuk jantung, tepi rata, panjang 1-3 cm, permukaan atas hijau pucat mengkilap, permukaan bawahnya lebih muda dan agak kelabu. Bunga tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir yang panjangnya 1-6 cm, warnanya hijau, di ujung tangkai dan ketiak daun. Buahnya bulat, ujung runcing , sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 mm tersusun seperti buah lada. berbentuk bujur dan berwarna hijau ketika muda dan coklat apabila matang mempunyai minyak sari apabila dimasak.
Suruhan dapat digunakan sebagai obat asam urat, berikut tips untuk mengolahnya menjadi obat asam urat. Daun dan tangkai dapat dimakan sebagai sayuran dan dapat dibuat salad berakar halus dan berbatang berair, daun berbentuk hati dan permukaannya licin seperti berlapis lilin.
Suruhan dapat digunakan sebagai obat asam urat, berikut tips untuk mengolahnya menjadi obat asam urat. Daun dan tangkai dapat dimakan sebagai sayuran dan dapat dibuat salad berakar halus dan berbatang berair, daun berbentuk hati dan permukaannya licin seperti berlapis lilin.
Sintrong (Crassocephalum Crepidioides)
Tanaman sejenis anggota suku Asteraceae. Terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, atau pada lahan-lahan terlantar; pada ketinggian di atas 200 m dpl. Terna tegak, tinggi hingga 1m, berbau harum aromatis apabila diremas. Batang lunak beralur-alur dangkal. Daun-daun terletak tersebar, dengan tangkai yang sering bertelinga. Helaian daun jorong memanjang atau bundar telur terbalik, 8–20 × 3–6cm, dengan pangkal menyempit berangsur sepanjang tangkai daun dan ujung runcing, bertepi rata atau berlekuk hingga berbagi menyirip, bergigi bergerigi kasar dan runcing. Daun yang paling atas lebih kecil dan sering duduk. Bunga majemuk berupa bongkol-bongkol yang tersusun dalam malai rata terminal. Bongkol hijau dengan ujung jingga coklat hingga merah bata, silindris, 13–16 × 5–6 mm, mengangguk, tegak setelah menjadi buah. Mahkota kuning, dengan ujung merah kecoklatan, bertaju-5. Buah keras (achene) ramping memanjang, seperti gelendong berusuk 10, sekitar 2,5 mm panjangnya; dengan banyak rambut sikat (pappus) berwarna putih, 9–12 mm.
Manfaat tanaman ini sebagai sayuran, beberapa bagian tanaman sintrong digunakan sebagai bahan obat tradisional; di antaranya untuk mengatasi gangguan perut, sakit kepala, luka, dan lain-lain. Sintrong ini bersifat sedikit astringen, dan bersifat netral. Ia bersifat antiradang, hemostatis, tonikum, pencahar, dan emetik (perangsang muntah). Herba tumbuhan ini bisa digunakan untuk mengobati demam, radang amandel, dan eksim. Gulma ini juga disukai sebagai pakan ternak.
Manfaat tanaman ini sebagai sayuran, beberapa bagian tanaman sintrong digunakan sebagai bahan obat tradisional; di antaranya untuk mengatasi gangguan perut, sakit kepala, luka, dan lain-lain. Sintrong ini bersifat sedikit astringen, dan bersifat netral. Ia bersifat antiradang, hemostatis, tonikum, pencahar, dan emetik (perangsang muntah). Herba tumbuhan ini bisa digunakan untuk mengobati demam, radang amandel, dan eksim. Gulma ini juga disukai sebagai pakan ternak.
Mikania (Mikania Micrantha)
Mikania micrantha merupakan herba tahunan atau tanaman merambat berkayu, batang ramping, merayap atau memanjat, ketika muda, hampir silindris, batang tua coklat muda multi-bercabang, puber atau hampir gundul, hijau, dengan sejumlah garis rusuk. Batang tengah daun segitiga-bulat telur sampai bulat telur bentuk, 4,0 -13,0 cm, lebar 2,0 cm - 9.0. Daun atas secara bertahap lebih kecil, tangkai yang mayoritas capitulum pendek, sering diatur dalam kompleks cabang corymbiform, perbungaan mendapatkan ramping, kepala atas Perbungaan bunga terbuka pertama, diikuti oleh bawah pembukaan bertahap
Kenikir (Cosmos Caudatus)
Kenikir adalah tumbuhan tahunan yang berbatang pipa dengan garis-garis yang membujur. Tingginya dapat mencapai 1 m dandaunnya bertangkai panjang dan duduk daunnya berhadapan, sehingga terbagi menyirip menjadi 2-3 tangkai. Baunya sepertidamar apabila diremas. Bunganya tersusun pada bongkol yang banyak terdapat di ujung batang dan pada ketiak daun-daun teratas, berwarma oranye berbintik-bintik kuning di tengah-tengahnya, dan bijinya berbentuk paruh.
Daun kenikir yang masih muda dan pucuknya dapat digunakan untuk sayuran, dimakan mentah-mentah dan direbus lalap. Masyarakat Jawa sudah biasa menggunakan sebagai salah satu pelengkap pecel. Sayuran ini dapat ditemui di pasar-pasar. Tumbuhan ini dapat digunakan untuk penyedap dan merangsang nafsu makan. Dilaporkan, kenikir dapat mengusir serangga.
Daun kenikir yang masih muda dan pucuknya dapat digunakan untuk sayuran, dimakan mentah-mentah dan direbus lalap. Masyarakat Jawa sudah biasa menggunakan sebagai salah satu pelengkap pecel. Sayuran ini dapat ditemui di pasar-pasar. Tumbuhan ini dapat digunakan untuk penyedap dan merangsang nafsu makan. Dilaporkan, kenikir dapat mengusir serangga.
Wedelia (Sphagneticola Trilobata)
Tanaman ini mudah ditemukan di area perkebunan dan persawahan, padang rumput serta di pinggir jalan. Wedelia tumbuh dengan panjang antara 18 hingga 24 inchi. Wedelia tumbuh menjalar membentuk suatu bentangan seperti tikar yang menutupi tanah. Daun wedelia berwarna hijau cerah dengan panjang daun antara 1 sampai 3 inchi. Permukaan daun wedelia berbulu dan tepi daun bergerigi. Sebagian besar bentuk daun wedelia adalah lonjong. Bunga wedelia, berwarna kuning cerah, berukuran kecil dengan kelopak bunga melingkar seperti bunga matahari. Putik dan benang sari belingkar penuh di tengah kelopak bunga. Wedelia berkembang biak secara vegetatif alami yaitu dengan cara merunduk. Batang tanaman yang menyentuh tanah akan tumbuh akar dan menjadi tumbuhan baru. Batang wedelia berwarna hijau terang dengan bulu halus yang menutupi seluruh bagian batang.
Tanaman ini digunakan sebagai tanaman penutup tanah untuk menghiasi halaman dan juga berfungsi untuk mencegah tanah longsor. Bunganya yang kecil dan banyak dapat mekar lebih lama tanpa mengenal musim, tanaman ini juga bisa di rapikan dengan alat pemotong..
Tanaman ini digunakan sebagai tanaman penutup tanah untuk menghiasi halaman dan juga berfungsi untuk mencegah tanah longsor. Bunganya yang kecil dan banyak dapat mekar lebih lama tanpa mengenal musim, tanaman ini juga bisa di rapikan dengan alat pemotong..
Kirinyuh (Chromolaena Odorata)
Daunnya berbentuk oval, bagian bawah lebih lebar, makin ke ujung makin runcing. Panjang daun 6-10cm dan lebarnya 3-6 cm. Tepi daun bergerigi, menghadap ke pangkal. Letak daun juga berhadap-hadapan. Karangan bunga terletak di ujung cabang (terminal).Setiap karangan terdiri atas 20-35 bunga. Warna bunga selagi muda kebiru-biruan,semakin tua menjadi coklat. Ki rinyuh berbunga pada musim kemarau, perbungaannya serentak selama3-4 minggu . Pada saat biji masak, tumbuhan mengering. Pada saat itu biji pecahdan terbang terbawa angin. Kira-kira satu bulan setelah awal musim hujan,potongan batang, cabang dan pangkal batang bertunas kembali.
Genjer atau Paku Rawan (Limnocharis Fava)
Terna tahunan yang dapat mencapai tinggi setengah meter ini mudah ditemukan di perairan dangkal seperti sawah atau rawa; rimpang tebal dan tegak, terbenam dalam lumpur; daun tegak atau miring, tidak mengapung (berbeda dari eceng gondok), tangkainya panjang dan berlubang, helainya bervariasi bentuknya; mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5cm, kelopak bunga hijau. Tumbuhan ini dapat menjadi gulma sawah yang serius jika tidak ditangani segera. Pemanfaatannya dapat membantu mengendalikan populasinya. Walaupun biasanya tidak intensif dibudidayakan, perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif walaupun bijinya pun dapat ditanam. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun.
Patikan Kebo (Euphorbia hirta)
Terna, tegak atau memanjat, tinggi lebih kurang 20 cm, batang berambut, percabangan selalu keluar dan pangkal batang dan tumbuh ke atas, warna merah atau keunguan. Daun berbentuk jonong meruncing sampai tumpul, tepi daun bergerigi. Perbungaan bentuk bola keluar dan ketiak daun bergagang pendek, berwarna dadu atau merah kecoklatan. Bunga mempunyai susunan satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga yang masing-masing terdiri atas empat bunga jantan. Patikan kebo mempunyai sifat anti inflamasi (anti radang), diuretic (peluruh kencing) dan anti pruritic (menghilangkan gatal).
Tanaman ini dapat mengobati disentri, melancarkan kencing, mengobati asbes paru, bronchitis kronis, asbes payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang tenggorokan, astma, dan radang kelenjar susu atau payudara bengkak.
Tanaman ini dapat mengobati disentri, melancarkan kencing, mengobati asbes paru, bronchitis kronis, asbes payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang tenggorokan, astma, dan radang kelenjar susu atau payudara bengkak.
Salak (Salacca zalacca)
Palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang. Daun majemuk menyirip, dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak. Karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun. Buah tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik.
Salak terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer sebagai buah meja. Selain dimakan segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan, atau dikemas sebagai keripik salak. Salak yang muda digunakan untuk bahan rujak.
Salak terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer sebagai buah meja. Selain dimakan segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan, atau dikemas sebagai keripik salak. Salak yang muda digunakan untuk bahan rujak.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tapak_limanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kenikirhttp://cuteesta.wordpress.com/kuliah-biologiq/taksonomi-tumbuhan-tinggi/tumbuhan-paku-coban-rondo/http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=27
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1104
http://khasiat-obatherbal.blogspot.com/2009/04/khasiat-patikan-keboeuphorbia-hirta-l.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Genjer
http://id.wikipedia.org/wiki/Tapak_limanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kenikirhttp://cuteesta.wordpress.com/kuliah-biologiq/taksonomi-tumbuhan-tinggi/tumbuhan-paku-coban-rondo/http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=27
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1104
http://khasiat-obatherbal.blogspot.com/2009/04/khasiat-patikan-keboeuphorbia-hirta-l.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Genjer